Detikinvestigasi.com.Tulang Bawang.
Oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 01 Setia Tama ,Kecamatan Gedung Aji Baru, Kabupaten Tulang Bawang,Iskandar terkesan kebal hukum, hal itu di duga berat epek dari lemahnya pengawasan dinas Pendidikan Tulang bawang, sabtu (12-9) 2023
Pasalnya,hasil komfirmasi dan investigasi pihak wartawan di sekolahan tersebut sudah menunjukan terlihat sangat jelas dari sudut pandang mekanisme modusnya sudah bukan sumbangan namanya melainkan hal seperti itu lah yang di namakan pungutan liar, (Pungli)
Hal itu, ketika mengacu pada aturan Permendikbud no 44 tahun 2012 dan Permendikbud no 75 tahun 2016 tentang aturan larangan pungutan liar, mekanismenya, di dikarnakan uang dari para murid tersebut di setor kan ke guru sekolah, hal seperti itu yang dinamakan, pihak sekolah ikut serta, campur tangan dan bekerja sama dengan pihak komite atau kong kalikong, beda teiorinya jika dari murid langsung disetorkan ke pihak komite sekolah atau bendahara komite, begitu juga dengan nilai uang tersebut sipatnya sudah mengikat serta di tetapkan nilainya Rp 50 ribu rupiah persiswa, jangan kan pihak sekolah yang melakukan, komite sekolahpun tidak diperboleh kan bahkan Kemendikbud ( Kementrian pendidikan dan kebudayaan) pun mengharamkan hal itu di karnakan hal seperti inilah yang di namakan pungutan liar, namun anehnya ada apa oknum kepala sekolah tersebut masih saja terkesan kebal hukum, kenapa pungli tersebut di lakukan pihak sekolah sampay berulang- ulang kali dari tahun Ketahun di lakukan, Dugaan berat di karnakan Pihak dinas terkait Pendidikan Tulang bawang tidak tegas dan bisa jadi lepas kontrol serta Lalai dalam mengemban tugas secara disiplin.
Kami semua selaku murid SD negeri 1 Setia Tama masing- masing ada yang kelas 1, kelas 2, kelas 3 sampay kelas 6, kami dipintai uang Rp 50 000 persiswa yang kegunaanya untuk bayar biaya dandan meubeler bangku dan meja untuk belajar, kami bayarnya dengan guru sekolah, papar beberapa murid selaku Nara sumber,
Di lain tempat, seorang mak- mak yang mengakui dirinya sebagai wali murid yang enggan di tulis identitasnya, ia menjelaskan hal yang sama, bahwa anaknya juga di bebeni uang Rp 50 ribu rupiah, bayarnya dengan guru sekolahan tersebut, yang kegunaan nya untuk dandan meja, kursi yang rusak.
Penarikan dana tersebut bukan juga hanya di tahun ini saja 2023, bahkan di tahun sebelumnya program tersebut sudah di lakukan atau berjalan dengan lancar, sambung mak- mak sumber wartawan.
Agus setiawan selaku Ketua PLT dari forum Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) di dampingi Helmi selaku Dewan penasehat PWRI menegaskan kepada Pihak dinas Pendidikan Tulang bawang untuk bersikap tegas serta bisa mentaati aturan pemerintah pusat sesuai peraturan yang berlaku dan sudah di terapkan serta bisa memahami tentang Undang- undang larangan Pungli dan jangan terkesan ada pembiaran terhadap oknum pelaku pungli sekolah, sebelum mereka melapor kan hal tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH) bidang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) atau bidang Saber pungli, papar keduanya,
Lanjut Helmi, apalagi alasanya, semuanya kan sudah jelas, terkait dengan alasan kegunaan dana tersebut oleh pihak sekolah dan komite yang katanya untuk dandan meja kursi atau Tek bengek lainya, sekolah tersebut kan sudah menerima dan mengelola dana BOS, papar Helmi,
Tak hanya itu, kenapa dan ada apa ruang kelas sekolah tersebut seperti lantaynya bolong- bolong atau berlubang, kenapa atap ruang kelas ada yang bocor lalu kenapa dinding sekolah kenyataanya pada pudar dan kusam seperti ibu – ibu baru melahirkan,
Masih kata Helmi, padahal kepala sekolah nama Iskandar sudah menjabat Kepsek sejak tahun 2019 hingga saat ini 2023, lalu di kemanakan dana BOS Lima persen oleh Iskandar, besar dugaan dana BOS tersebut sudah di tileb atau di selewengkan oleh oknum Kepsek,tutupnya
(tim)