LoDetikinvestigasi.com.Lampung Timur.
Beda pilihan politik merupakan suatu demokrasi dan merupakan suatu hak politik pribadi seseorang.
Tetapi tidak yang di cerminkan oleh seorang KAUR Pemerintahan Desa Putra Aji Dua Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur ini yang semestinya sebagai pengayom dan berikan contoh yang baik kepada masyarakat. Dia adalah Koernedi alias Wardi yang dirinya pula senang di panggil Poldes.
Entah apa yang merasupi tubuhnya, tiba tiba saja naik pitam karena melihat ada sticker Nomor 2 di motor milik warga Dusun 01 Desa Putra Aji Dua yaitu Anggi. Ia babak belur dengan luka di bibirnya karena di hajar oleh Wardi seorang Pamong Desa Putra Aji Dua. Minggu (17/9/2023) sekitar pukul 17.30 Wib.
Akibat kejadian tersebut korban Anggi langsung melakukan visum di RS Sukadana dan langsung melaporkan hal itu ke Polres Lampung Timur dengan di buktikan nomor laporan polisi.
Menurut keterangan korban Anggi menceritakan kronologis kejadian yang menimpa dirinya saat itu Minggu sekitar pukul 17.30 Wib ia keluar rumah menuju perapatan tepatnya di rumah Santoni bertemulah temannya Muslim dan Bayu. Disitu juga salah satunya ada pelaku Wardi.
Baru saja mampir di perapatan tersebut Pelaku Wardi sudah menanyakan dengan nada keras sticker nomor 2 yang ada di motor Anggi.
“Mana sticker nomor 2 yang kamu pasang di motor. ” Sudah saya lepas gak ada lagi, “jawab Anggi. Terus pelaku Wardi tetap mencecar Anggi dengan pertanyaan, ” Kamu orang nomor 2 ya, “tanya Wardi.
Dijawab oleh Anggi, ” Kok gara gara Sticker di bawa bawa politik. Mendengar perkataan itu pelaku Wardi nampaknya langsung naik pitam . Ia langsung bangun dan memukul saya berkali kali hingga mengakibatkan pecah bibir. Dan saat itu juga Bayu dan Muslim langsung melerainya.
Karena saya saat itu kata Anggi tidak langsung pergi kemungkinan pelaku masih tersulut emosi. Ia tiba tiba saja ingin menggasak saya dengan batu. Namun kembali di pisah oleh kawan. Sambil ia berteriak kamu ngelawan saya apa? Dan saya menjawab saya tidak melawan.
Dan entah masalah apa lagi pelaku Wardi kembali tersulut emosi, ia mengambil kayu dan ingin memukul saya. Karena saya takut akhirnya saya lari dan sempat di kejar oleh pelaku. “Namun setelah ada 10 meter dari tempat kejadian saya bertemu kakak saya Agus yang hendak melintasi jalan tersebut ia pun bertanya ada apa dan setelah saya bercerira saya pun langsung pulang kerumah, ” ujar Anggi.
(Tim/Red)