Detikinvestigasi.com.Jakarta.
Dinamika politik jelang Pemilhan Presiden [Pilpres] 2024, kian memanas. Dinamika politik saat ini yang menjurus pada kompetisi pragmatis di antara pihak berbeda pilihan politik, harus disikapi dengan arif dan sejuk.
Pemimpin Perusahaan Kinerja Group Risdiana Wiryatni mengatakan, adalah wajar jika pemilu yang dalam realisme politik berujung pada perebutan kekuasaan selalu diwarnai dengan kerasnya persaingan politik. Tetapi, jangan sampai pertarungan yang muncul menabrak koridor etika dan aturan politik, apalagi hukum.
“ Momentum Pilpres 2024 ini, mari kita sikapi dengan arif dan bijak, dan jangan menjadikan pesta demokrasi ini sebagai arena konflik kekuasaan yang menjatuhkan satu sama lain. Mari kita jernih dalam melihat persoalan politik ini dengan sejuk, sebagai upaya kita bersama untuk melahirkan pemimpin nasional yang bisa membawa perbaikan untuk bangsa ini ke depan,” kata Risdiana Wiryatni melalui keterangan, Rabu, 29 November 2023.
Risdiana mengungkapkan, harapan ini bisa terwujud jika aktor utama politik, tim kampanye, partai politik pendukung, berkomitmen bersama-sama menjaga koridor etika dan aturan main politik yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, warna persaingan pilpres lebih didominasi adu gagasan dan program sehingga resonansi yang muncul di massa pendukung adalah rasionalitas, bukan emosionalitas.
“ Semua pihak harus menempatkan pemilu sebagai prosedur demokrasi lima tahunan biasa, bukan perebutan kekuasaan yang harus dibela dan diperjuangkan mati-matian dan di sisi lain menggunakan berbagai cara menghabisi lawan. Jika variabel-variabel itu terwujud, pemilu akan menjadi pendidikan politik yang mencerdaskan masyarakat dan kian meneguhkan persatuan bangsa, bukan menghadirkan perpecahan,” ujarnya.
“ Mari kita bersama-sama menjaga iklim demokrasi kita dengan menciptakan iklim demokrasi yang aman, lancar serta damai. Dalam hidup berbangsa dan bernegara, kita semua adalah bersaudara. Boleh berbeda pilihan, tapi kita semua bersaudara. Indonesia yang damai dan bermartabat akan terwujud jika kita sesama anak bangsa tetap menjaga persatuan dan kesatuan, jangan sampai terpecah belah hanya karena perbedaan. Damai itu indah,” pungkasnya.
[jgd/red]