Detikinvestigasi.com.Tulang Bawang.
Petani dan Nelayan yang ada di Kecamatan Rawa Jitu Selatan,Kabupaten Tulang Bawang,Mengeluh dan Mengharapkan kepada Pertamina Pusat melalui SPBU setempat Agar bisa memberikan pasokan Bahan Bakar Minyak(BBM)yang Bersubsidi dengan maksimal.
Ria,selaku warga Kampung Gedung Karya Jitu,Mewakili para petani dan Nelayan yang ada di Kecamatan Rawajitu Selatan,Selasa 29/9/2023 Menyampaikan ke awak media,
“Kuota BBM bersubsidi saat ini sudah mulai sulit di dapatkan oleh masyarakat di SPBU setempat,diduga karenakan kurangnya kuota pasokan BBM dari pusat.
“BBM bersubsidi tersebut kami gunakan untuk di bidang pertanian dan nelayan khususnya untuk kebutuhan Sawah ketika akan melakukan penanaman padi dipersawahan kami yang ada di Kecamatan Rawa Jitu Selatan dan sekitar,perlu di ketahui BBM tersebut bukan untuk kami perjual belikan ke daerah luar Melainkan kami pakai untuk kebutuhan sendiri”,Ungkapnya
Masih kata Ria,”Dirinya sangat berharap kepada pihak Pertamina Pusat agar supaya bisa memberikan pasokan BBM bersubsidi dengan maksimal di Kecamatan Rawajitu Selatan dan sekitar,Mengingat kurang lebih dalam satu bulan kedepan sawah kami sudah mulai panen,”Tutup Ria.
Dihari yang bersamaan,”Suljaya,Selaku Nelayan di Wilayah Rawajitu Selatan Membenarkan apa yang sudah di sampaikan oleh Ria di atas,”iya benar kami selaku nelayan terkadang sangat kesulitan untuk mendapatkan BBM bersubsidi, terpaksa kami bergantian terkadang sehari sampai dua hari bergantian agar supaya sama-sama mendapatkan BBM bersubsidi”,Ujarnya
Purba,pengawas SPBU.Se-tempat memaparkan,”iya memang kuota terbatas,Penjualan kita melalui digitalisasi sudah diawasi dengan Sistem yang dibuat oleh pertamina,terus Cctv kita ini Memang Online apa saja kegiatan kita disini bukan kita aja yang tahu jadi pihak pertamina pusat juga tahu,kita tidak berani neko-neko itupun sekarang sudah ada Instruksi dari SPBU pusat harus menggunakan barkot.
“Seperti kemarin BBM banyak memakai wadah plastik,setelah kami pertanyakan ke SPM,pihak SPM merekomendasikan harus memakai kaleng setandar pertamina dan juga selama di sini kami tidak berani menolak pembeli yang non kendaraan kita lihat kebutuhannya juga itu untuk petani memang selama ini rekomendasinya ke,pertanian dan nelayan,”Kata Purba.
(Red)