Detikinvestigasi.com.Tulang Bawang.
Pihak Manajemen Rumah Sakit Mutiara Bunda adakan Hak Jawab terkait pemberitaan sebelumnya dengan judul,“PELAYANAN RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA DIDUGA CARUT MARUT DAN ABAIKAN PASIEN,”Pihak Manajemen Rumah Sakit Mutiara Bunda,Layangkan Surat Hak Jawab pemberitaan kepada Kantor Redaksi Detikinfestigasi.Com,Dengan Nomor Surat:A. 224/RSMB/TB/Vll/2023 pada tanggal 29 Juli 2023.
Dalam isi surat Hak Jawab dari Pihak Manajemen Rumah Sakit Mutiara Bunda, Pemberitaan yang di sajikan oleh Pewarta Detikinvestigasi.Com.pada tanggal 27 Juli 2023 tersebut,”Menurut pihak Rumah Sakit Mutiara Bunda,Sangat menyudutkan pihak Rumah Sakit Mutiara Bunda serta membuktikan pemberitaan tersebut tidak berimbang dan tidak profesionalisme dengan tidak melakukan konfirmasi dengan pihak Rumah Sakit Mutiara Bunda Unit 2 Tulang Bawang.
“Berkenan dengan pemberitaan pelayanan terhadap pasien bernama TRR yang menjalankan tindakan SC dan Bayi dilahirkan pada pukul 17.00 Wib dengan BB 2710 Gram, Panjang badan 46 cm, Jenis kelamin laki-laki, Menangis kuat,Warna kulit kemerahan, Tonus otot baik,Langit-langit intan, Anus(+) Apgar skor 8/9.Sekitar pukul 17.00 pada tanggal 20 Juli 2023,karena kondisi terlihat sehat maka dilakukan perawatan gabungan antara bayi dan ibu, pada pukul 07.15 tanggal 21 Juli 2023 kondisi bayi menurun karena demam sehingga hasil dianogsis dokter anak dari Rumah Sakit Mutiara Bunda, Bayi diduga mengalami Penyakit Jantung Bawaan(BJB).
Dan Keluarga telah di lakukan edukasi penanganan medis dan resiko medis terhadap bayi. Keluarga pasien sudah mengetahui dan menyadari secara jelas, setelah di lakukan pertolongan medis dalam kondisi darurat karena kesehatan bayi menurun maka pada jam 07.10 wib, bayi atas nama pasien TRR meninggal dunia dan kami dari manajemen, tenaga medis dan tenaga kesehatan serta karyawan rumah sakit mengucapkan turut berduka cita.
Dalam lanjutan Isi surat,”Berkaitan dengan pemberitaan rumah sakit melalaikan pasien dengan kondisi infus pasien sampai habis, Secara teratur dan SOP Rumah Sakit, petugas tenaga kesehatan selalu melakukan kontrol atas pasien rawat inap dan Doktor Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) selalu melakukan jadwal Visit kepada pasien dan mendengar keluhan pasien serta memberi edukasi kepada pasien serta intruksi kepada tenaga medis untuk mengatasi keluhan pasien dan itu telah berjalan dengan baik termasuk kepada pasien TRR dan adanya dugaan penggantian infus sebagai mana secara umum tidak mengganggu kesehatan pasien dan teratasi.
“Dan adalah normal dengan adanya pemberitahuan dari keluarga pasien terkait infus habis tidak serta merta langsung di ganti karena semua melalui proses penggantian dan kecenderungan sebelum infus habis,jika menurut tenanga medis kami layak untuk di ganti selalu di ganti tampa menunggu infus pasien harus habis.” Isi Hak Jawab Dari Manajemen(RSMB)yang di tanda tangani langsung oleh,Direktur RSMB.Dr.Herman Susilo,Sp.B.,M.Kes.
Pada senin tanggal 7 Agustus 2023 sekitar pukul 02.30 wib, Pihak Manajemen Rumah Sakit Mutiara Bunda,Dr.Reza dan Riko selalu humas didampingi dari Kantor Hukum Sopian Sitepu & Partner yang di wakili oleh Jepri Manalu dan Dua Rekannya,
Mengadakan pertemuan kembali dengan pihak Pewarta Detikinvestigasi.Com.
tepatnya di lantai 2(dua)Rumah sakit setempat, dalam hasil ahir pertemuan tersebut isi dari tanya jawab pihak Manajemen Rumah Sakit Mutiara Bunda dan pihak wartawan,pihak Manajemen Rumah Sakit menjelaskan apa yang sudah di lakukan oleh pihak rumah sakit sudah sesuai dengan SOP, semua yang di jelaskan susah tertuang dalam surat sanggahan yang di layangkan oleh pihak Manajemen Rumah Sakit ke Kantor Redaksi Detikinvestigasi.com.
Dalam hasil pertemuan tersebut pihak Pewarta Detikinvestigasi.com.belum sepenuhnya membenarkan apa yang telah di sampaikan oleh pihak manajemen Rumah Sakit Mutiara Bunda kepada pihak Pewarta,masih banyak di temukan adanya dugaan kejanggakan-kejanggalan dalam penyampaian-penyampaian dari pihak manajemen rumah sakit.
Pihak Pewarta,Detikinvestigasi.com.akan segera melakukan rapat redaksi kembali membahas adanya hasil pertemuan yang diduga banyak kejanggalan-kejanggalan dalam pembahasan pertemuan tersebut,banyak diduga tidak sesuai dengan fakta yang ada,Untuk berita selanjutnya akan di muat kembali setelah pihak pewarta meminta tanggapan dari pihak Dinas Kesehatan Tulang Bawang dan Intansi-intansi terkait yang membidangi tentang prosedur kinerja pihak rumah sakit,Sesuai dengan data-data dan alat bukti yang di kantongi oleh pihak pewarta.(Tim/Red)
👉Rilisan Berita di bawah ini adalah berita sebelumnya :
PELAYANAN RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA DIDUGA CARUT MARUT DAN ABAIKAN PASIEN.
Detikinvestigasi.com.Tulang Bawang.
Pasien bernama Tri Yulianingsih keluhkan tentang adanya pelayanan Rumah Sakit Mutiara Bunda yang terletak di Jln Lintas Timur Unit 2,Kecamatan Banjar Agung,Kabupaten Tulang Bawang Lampung,yang diduga pelayanannya carut marut beberapa waktu lalu.
Pasalnya,”Korban bernama Tri Yulianingsih warga asal Desa SP 6 D,Kecamatan Gisting Jaya Way Kanan,pada saat habis menjalankan oprasi sesar di Rumah Sakit Mutiara Bunda tersebut,luka pada bagian perut bekas oprasi sesar mengalami nyeri yang sangat dahsyat akibat keterlambatan pergantian infus oleh perawat rumah sakit setempat.
Budi Prastio suami korban kepada awak media Jumat malam 21/7/2023 sekitar pukul 18.30 wib mengatakan.” Saya sudah tiga kali melaporkan kepada petugas yang jaga bahwa infus sudah habis dari jam 15:00 wib, tapi petugas yang jaga mengatakan matiin aja infusnya pak,Karena saya tidak tau apa-apa saya ikuti aja apa kata petugas tersebut,Abis itu saya melaporkan lagi kepada petugasnya dikarenakan saya kasihan sama istri saya,istri saya mengalami sakit pada bagian yang barusan di operasi,
namun lagi-lagi petugas tersebut mengatakan matiin aja infusnya pak.
“Karena saya merasa istri saya diduga di abaikan penanganannya oleh pihak rumah sakit,saya langsung melaporkan kepada awak media,Karena adanya awak media petugas yang jaga cepat-cepat ganti infus tersebut dan langsung memberikan obat pereda nyeri kepada istri saya,apa bila awak media tidak mendatangi petugas rumah sakit maka infus itu bisa-bisa tidak di ganti mereka dan apabila terjadi sesuatu kepada istri saya maka siapa yang mau bertanggung jawab.”Kata Budi.
Di ungkapkannya lagi.” Saya juga menebus obat di apotik rumah sakit sebesar Rp 250.000 terus enggak lama kemudian saya di suruh nebus obat lagi sebesar Rp 250.000 dua kali saya nebus obatnya sedangkan saya menggunakan BPJS kesehatan kok malah saya di suruh bayar obat dan nebus di apotik rumah sakit.
“Setelah kejadian itu beberapa waktu kemudian ada seseorang yang saya tidak kenal siapa namanya dan orang tersebut menggunakan masker menghampiri saya,lalu orang tersebut mengajak saya ke salah satu ruangan, Sesampainya saya dalam ruangan tersebut orang itu mengeluarkan amplop yang berisi uang senilai Rp 2.500.000., dan orang itu berkata ambil uang ini pak dan tolong jangan di permasalahkan kita damai.”Ujar orang tidak di kenal tersebut kepada saya.”Ungkap PK Budi.
Dengan adanya kejadian yang diduga adanya kelalaian pihak rumah sakit tersebut,kami selaku awak media mencoba menghubungi melalui via telpon humas rumah sakit mutiara bunda tersebut yang bernama Riko sekitar pukul 12:00Wib Pak Riko sampai di rumah sakit bersama rekannya,setelah bertemu langsung dengan pak Riko,kami awak media menanyakan kenapa pelayanan rumah sakit seperti ini pak,?..Pak Riko menjawab,”sabar bang saya kan belum tahu yang sebenarnya,coba besok saya tanya sama karyawan-karyawan saya,nanti saya kasih kabar ke Abang.” Ujar Pak Riko pada awak media,Senin 24-07-2023.
Pada tanggal 26/7/2023 sekitar pukul 14.00 wib,Pak Riko mengajak kami beberapa awak media bertemu di rumah sakit tepatnya diruang rapat yang berada di lantai dua rumah sakit tersebut.
Pada saat pertemuan tersebut yang hadir dari pihak rumah sakit adalah,Pak Riko selaku humas,Pak Reza selaku dokter umum dan dokter Tanti,kami membahas apa yang jadi keluhan si pasien.
Di sela-sela obrolan Pak Reza mengatakan kepada kami, Pak infus itu sudah kami ganti kurang lebih jam 08 malam ada kok cctv nya,”Kata Reza,Setelah itu Dokter Tanti juga mengungkapkan,”Kenapa kita harus tarik benang kusut,Jangan di buat rumit lah kalau bisa kita tarik benang merah yang lurus.”Ungkap Dokter Tanti Kepada beberapa awak media,setelah itu kami di ajak Dokter Reza masuk ke ruangan yang berbeda,lalu Dokter Reza mengatakan kepada kami awak media,sebenernya Dokter Tanti dari kemaren pengen cepet segera menyelesaikan tapi dia masih penasaran dengan kami makanya tarik ulur,”Kata Dokter Reza.
Pada saat pertemuan tersebut belum mendapatkan titik terang,Untuk kelengkapan pemberitaan akan di muat kembali edisi mendatang setelah mendapatkan tanggapan dari pihak dinas kesehatan kabupaten tulang bawang.(Tim).
(Tim/Red)